Untuk jelasknya jenis-jenis pertemuan dapat digambarkan sebagai berikut:
PERTEMUAN
|
1. Masalah yang bersifat ilmiah
|
1. Diskusi
2. Diskusi panel
3. Seminar
4. Simposium
5. Workwhop
6. Loka karya
|
|||
.2. Masalah yag bersifat praktis
|
1. Konferensi
2. Rapat
3. Musyawarah
4. Konggres
5. Mukamar
6. Dan lain-lain
|
||||
3. Bersifat mencari dukungan
|
1. Kampanye
2. Rapat Akbar
3. Rapat umum
4. Pengajian umum
5. Pembekalan
|
||||
4. Bersifat khusus
|
1. Konferensi
2. Rapat panitia
3. Wawancara
|
||||
5. Bersifat umum
|
1. Diskusi panel
2. Simposium
3. Debat
4. Kuliah
|
Keterangan:
1. Konferensi, adalah pertemuan atau rapat yang biasa dilakukan antarnegara. Pada umumnya
dilakukan oleh kepala pemerintah dan lembaga pemerintah.
2. Kongres, adalah pertemuan/rapat yang biasa dilakuka oleh organisasi atau partai
politik.
3. Seminar, adalah pertemuan/rapat yang biasa diadakan untuk membicarakan suatu
masalah/persoalan untuk mencapai keseragaman
pendapat.
4. Simposium, adalah pertemuan/rapat yang biasanya mendiskusikan suatu masalah/persoalan.
5. Diskusi, adalah pertemuan/rapat dalam bentuk pertukaran pendapat/pikiran mengenai
suatu pokok persoalan/permasalahan untuk mendapat keterangan/pengetahuan yang
lebih lengkap.
6. Diskusi panel yaitu: suatu diskusi yang diselenggarakan oleh para pakar terpilih dan ahli
dibidangnya sehingga dianggap dapat mewakili masyarakat untuk menyampaikan
masalah penting dihadapan umum dan memberikan kesempatan kepada peserta untuk
ambil bagian dalam pembicaraan tersebut.
7. Rapat, adalah pertemuan antar anggota dalam suatu
lingkungan organisasi untuk memecahkan atau menyelesaikan suatu masalah
yang menyangkut kepentingan bersama dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
8. Workshp/Lokakarya, adaah pertemuan/rapat yang biasanya diadakan untuk membicarakan suatu
masalah dalam perwujudan suatu kehendak atau maksud.
9. Muktamar, adalah pertemuan/rapat kongres atau musayawarah yang biasanya diadakan oleh
organisasi-organisasi Islam sebagai forum tertinggi untuk mengatasi
masalah-masalah organisasinya.
10. Kampanye, rapat akbar, rapat umum termasuk pertemuan yang bertujuan untuk mencari
dukungan.
11. Konferensi pers yaitu: suatu bentuk pertemuan antara pimpinan/tokoh masyarkat dengan
wartawan untuk memberikan informasi tentang keadan/kejadian organisasi atau
dalam diri tokoh tersebut sebagai bahan berita.
12. wawancara adalah pertemua antara seorang atau dua orang pewawancara (interviewer)
dengan seorang yang diwawancari (interviewee) untuk mendapatkan keterangan yang
diperlukan.
13. Munas/musawarah nasional adalah suatu
musyawarah/perundingan yang bersifat nasional, yang dihadiri oleh berbagi
perwakilan dari seluruh indonesia untuk membbicarakan masalah demi kepentingan
nasional. Misal munas HIPMI
14. Sidang adalah suatu bentuk pertemuan yang
dihadiri para anggota untuk membahas sesuatu masalah.
15. Pembekalan adalah bentuk pertemuan yang bertujuan memberikan pendidikan dan latihan
kepada peserta agar meeka memiliki wawasan yang luas berkaitan dengan lingkup
pekerjaannya. Pembekalan juga diberikan pad kader partai agar memahami visi dan
misi parta .
B. PENGERTIAN RAPAT
Salah satu bentuk pertemuan bersama yang di dalamnya terjadi komunikasi
kelompok, yang membicarakan, membahas dan menentukan program tertentu untuk
mencapai kesepakatan bersama dapat dinamakan rapat. Menurut Drs. R.J . Suhartin
Citrobroto mengatakan bahwa ‘komunikasi kelompok secara resmi sering disebut
rapat “.Jadi menurut pendapat tersebut dapat
dikatakan bahwa setiap terjadi komunikasi kelompok secara resmi maka terjadilah rapat .
Dalam instansi pemerintah maupun swasta, rapat diadakan apabila pimpinan memerlukan
sumbangan pikiran atau pendapat dari para staff atau bawahannya karena pimpinan tidak dapat mengambil
keputusan secara sepihak. Rapat juga merupakan suatu alat musyawarah untuk mencapai mufakat bersama dalam suatu kelompok masyarakat tertentu.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud rapat adalah “
suatu bentuk pertemuan / komunikasi
kelompok yang diadakan oleh instansi pemerintah/swasta untuk membahas sesuatu
hal untuk menentukan keputusan dan
kesepakatan secara musyawarah mufakat
dalam rangka mencapai tujuan bersama.
.
C. Jenis-jenis
Rapat
1. Berdasarkan tujuan, rapat dibedakan menjadi :
a. Rapat penjelasan (teaching conference)
Rapat penjelasan adalah rapat yang bertujuan untuk memberikan penjelasan
pada peserta rapat mengenai kebijakan yang telah diambil oleh pimpinan
organisasi. Misalnya, adanya prosedur kerja
baru, aturan baru dan lagi sebagainya. Sehingga dalam rapat ini peserta
rapat tidak mempunyai hak untuk mangajukan pendapat atau usul dan saran,
peserta rapat hanya berhak untuk bertanya sesuatu yang tidak jelas.
b. Rapat pemecamahan masalah (problem solving
coference)
Rapat pemecahan masalah adalah rapat yang bertujuan untuk mencari pemecahan
masalah yang sedang dihadapi. Pada rapat ini peserta berhak mengemukakan
pendapat, usul, dan saran sehingga dapat ditemukan pemecahan masalah yang tepat
dan baik.
c. Rapat perundingan (negitiation conference)
Rapat perundingan adalah rapat yang diadakan karena ada dua pihak yang
berkepentingan, apabila tidak dirundingkan dapat mngakibatkan timbulnya
prertikaian atau perselisihan. Rapat ini bertujuan untuk mengindari timbulnya
perselisihan dan mencari jalan tengah sehingga tidak merugikan kedua belah
pihak.
2. Berdasarkan sifatnya, rapat
dibedakan menjadi,
a. Rapat formal
Adalah rapat yang diselenggarakan untuk membahas masalah yang sangat
penting yang dilakukan dengan suatu perencanaan menurut ketentuan yang berlaku.
Dalam rapat ini peserta rapat sebelumnya mendapat pemberitahuan terlebih dulu
melalui surat undangan. Dalam rapat resmi berlaku peraturan protokol yang
membantu kelancaran rapat. Apabila terdapat perbedaan pendapat diantara
anggota, peraturannya adalah pendapat mayoritas menjadi keputusan, akan tetapi
hak-hak minoritas dilindungi dengan pembatasan pembahasan pada pokok-pokok, dan
lebih penting adalah memberikan jaminan bahwa semua peserta diperlakukan dengan
sebaik-baiknya.
b. Rapat informal
Adalah rapat yang dilakukan tanpa terprogram dan tidak berdasarkan suatu
perencanaan formal. Rapat ini dapat dilaksanakan terjadi kapan saja, dimana
saja, dan dengan siapa saja. Dalam suatu kantor
rapat tidak resmi diselenggarakan
oleh pimpinan dengan stafnya serta diadakan di ruang kantor pimpinan atau ruang
rapat untuk membahas masalah yang mendesak atau terjadi tiba-tiba. Pada rapat
ini biasanya terjadi diskusi dan tukar pendapat atau informasi untuk
mengakrabkan pimpinan dengan stafnya. Dalam rapat tidak
resmi perusahaan perlu membuat
ringkasan-ringkasan sederhana hasil rapat yang menjadi kesimpulan.
c. Rapat terbuka
Adalah rapat yang pesertanya tidak terbatas, artinya semua anggota dapat
hadir tanpa suatu undangan resmi. Materi yang dibahas dalam rapat ini bukanlah
bersifat rahasia
d. Rapat tertutup
Adalah rapat yang dihadiri orang-orang yang mendapat undangan saja. Masalah
yang dibahas dalam rapat ini bersifat rahasia.
3. Berdasarkan frekuensinya, rapat
dibedakan menjadi :
a. Rapat rutin
Adalah rapat yang sudah ditentukan waktunya, sudah terprogram
b. Rapat insidental
Adalah rapat yang tidak berdasarkan jadwal, tergantung pada masalah yang
dihadapi. Rapat ini bisa berlangsung sewaktu-waktu jika ada masalah yang harus segera diselesaikan.
4. Berdasarkan jangka waktunya,
rapat dibedakan menjadi :
a. Rapat mingguan
b. Rapat bulanan
c. Rapat semesteran
d. Rapat tahunan
5. Berdasarkan saluran hubungan
dalam organisasi, rapat terdiri atas:
a. Rapat vertikal, yaitu rapat antara pimpinan dengan
para bawahan dalam rangka memberi informasi tertang berbagai peraturan atau
kebijakan pimpinan.
b. Rapat horizontal yaitu rapat yang diselenggarakan
antar pejabat/pegawai yang kedudukannya setingkat, hal ini dilakukan dalam
rangka mendapatkan koordinasi dan kerjasama di antar unit kerja dalam
organisasi.
Bagan ikhtisar jenis-jenis rapat
RAPAT
|
1. menurut tujuannya
|
1. Rapat penjelasan
2. Rapat pemecahan masalah
3. Rapat perundingan
|
|||
2. menurut sifatnya
|
1. Rapat informal
2. Rapat formal
3. Rapat terbuka
4. Rapat tertutup
|
||||
3. menurut jangka waktunya
|
1. Rapat mingguan
2. Rapat bulanan
3. Rapat semesteran
4. Rapat tahunan
|
||||
4. menurut frekwensinya
|
1. Rapat insidental
2. Rapat berkala
|
||||
|
5. menurut saluran hubungan
|
1. Rapat vertikal
2. Rapat horizontal
|
D. Persyaratan Rapat
Suatu rapat dapat dikatakan baik apabila telah memenuhi beberapa
persyaratan, sebagai berikut.
1. Suasana Terbuka
Suasana terbuka dalam rapat adalah
bahwa semua peserta rapat dapat menerima informasi yang datang dari siapapun
secara objektif dan tidak apriori. Suasana yang terbuka dapat membangkitkan
rasa persahabatan, kerjasama yang tinggi diantara peserta rapat sehingga dapat
berjalan lancar, tidak kaku, dan dapat memberikan dorongan kepada peserta rapat
untuk berpartisipasi lebih aktif.
2. Tiap peserta berpartisipasi aktif
Suatu
rapat dikatakan berhasil bila setiap peserta rapat dapat
menggunakan haknya untuk bertanya, mengeluarkan pendapat, ide, gaagasan, saran
atau dapat menjadi pendengar yanbg baik pula. Hal penting yang harus diingat
bahwa dalam mengemukakan pendapat hendaknya saling menghargai pendapat peserta
lain, tidak memaksakan kehendak pribadi.
3. Ada bimbingan dan pengawasan
Rapat yang baik adalah yang selalu
terkontrol dan terarah. Pimpinan rapat hendaknya selalu memberikan bimbingan
dan arahan sehingga rapat dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan dan mempunyai hasil seperti yang diharapkan.
4. Menghindari perdebatan
Tujuan rapat bukan teletak pada
kalah dan menang dalam mengungkapkan argumen, tetapi mencari jalan keluar dari
permasalah ayng dihadapi, oleh karena itu pendapat yang diberikan peserta
rapat, hendaknya bersifat mencari solusi bukan berdasarkan kalah dan menang.
Rapat yang baik adalah rapat yang pesertanya aktif dalam mengemukakan pendapat
berdasarkan data dan fakta, bukan berdasarkan atas emosi masing-masing peserta
rapat.
5. Pertanyaan-pertanyaan yang
dikemukakan hendaknya singkat dan jelas
Dalam mengajukan pertanyaan
sebaiknya jangan bertele-tele, tetapi singkat dan jelas,menggunakan bahasa yang
mudah dipahami perserta lain, dan sistematis. Sehingga orang lain mudah
mengerti dan menanggapinya dengan baik.
6. Menghindari terjadinya monopoli
Rapat yang baik adalah rapat yang
sifatnya demokratis artinya tidak ada monopoli pembicaraan dalam rapat. Semua
peserta mempunyai hak yang sama dalam mengemukakan pendapat. Dalam hal ini
peran pimpinan rapat sangat besar dalam megarahkan jalanannya rapat.
7. Ada kesimpulan/keputusan
Suatu rapat dikatakan baik bukan karena memakan waktu yang lama, tetapi
rapat yang baik adalah rapat yang dapat menghasilkan kesimpulan atau keputusan,
meskipun waktu yang digunakan singkat. Rapat yang tidak dapat menghasilkan
keputusan berarti rapat tersebut tidak dapat berjalan lancar, sebab keputusan
digunakan sebagai pedoman dalam mengambil suatu kebijakan/tindakan selanjutnya.
8.
Adanya notulis
Notulis adalah orang yang bertugas mencaat hasil-hasil rapat, rapat
dikatakan baik jika dalam pelaksanan rapat terdapat seorang notulis yang
mencatat jalannya rapat.
9.
Adanya susunan acara
Agar rapat berjalan dengan baik dan tertib maka diperlukan susunan acara
yang baik pula. Dengan adanya susunan acara tersebut maka rapat dapat berjalan
secara efisien.
10.
Adanya tempat dan sarana
Tempat dan sarana yang disiapkan dengan baik sangat menunjang kelancarn
jalannya rapat. Tempat yang baik artinya
dapat menampung seluruh peserta rapat , serangkan sarna yang baik artinya
sarana yang disediakan dapat mencukupi keperluan rapat..
11.
Kedisiplinan waktu
Waktu yang tersedia hendaknya dipergunakan sebaik mungkin agar dapat
menyelesaikan setiap permasalahan yang dibicarakan dalam rapat.
E. Persiapan Rapat
Agar rapat berjalan dengan baik dan lancar ssehingga menghasilkan suatu
keputusan yang beguna bagi suatu organisasi, maka diperlukan berbagai
persiapan.adapun persiapan yang haurs dilakukan diantaranya adalah mempersiapkan undangan, ruangan rapat, materi rapat,
akomodasi, dan fasilitas rapatnya.
Untuk mempersiapkan suatu rapat, antara pelaksanaan rapat satu dengan yang
lainnya kemungkinan berbeda-beda, hal ini disesuaikan dengan jenis-jenis rapat,
sifat rapat, dan kepentingan rapat tersebut. Banyak faktor yang memengaruhi
jenis persiapan rapat yang perlu dilakukan. Misalnya, rapat dinas/kerja tentu
persiapan yang dilakukan berbeda dengan rapat yang kapasitasnya lebih besar
seperti rapat akbar atau rapat muktamar.
Secara umum persiapan yang perlu dilakukan dalam penyelenggraan rapat adalah sebagai berikut:
1. Undangan rapat
Surat undangan adalah surat yang dibuat untuk
mengharapakan kehadiran seseorang atau sekelompok orang dalam suatu acara atau
kegiatan tertentu. Kegiatan dalam hal ini dapat berupa rapat, seminar, diskusi,
ataupun pertemuan formal lainnya. Berdasarkan derajat kepentingannya, undangan
dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu undangan resmi, undangan tidak resmi, dan
undangan setengah resmi.
Undangan resmi adalah digunakan untuk keperluan resmi, misalnya undangan
rapat suatu organisasi, undangan untuk mengikuti upacara kenegaraan, undangan
pelantikan pejabat, dan lain sebagainya.
Ciri-ciri surat undangan resmi
antara lain terdiri dari:
a. Memakai kepala surat.
b. Memakai model atau bentuk surat yang yang standar.
c. Menggunakan kertas yang dikhususkan untuk surat-menyurat.
d. Menggunakan bahasa yang baku atau resmi.
Undangan setengah resmi digunakan untuk keperluan setengah resmi, misalnya
undangan perkawinan undangan rapt keluarga, undangan syukuran dan lain
sebagainya. Ciri-ciri undangan setengah resmi adalah :
a. Tidak menggunakan kepala.
b. Model atau bentuk surat tidak boleh standar.
c. Boleh menggunakan bahasa campuran (tidak harus bahasa resmi)
d. Menggunakan kertas yang lazim digunakan untuk surat-menyurat.
Sedangkan undangan tidak resmi adalah undangan yang dibuat untuk
kepentingan pribadi, misalnya undangan ulang tahun. Penggunaan bahasa, kertasa,
susunan, bentuk surat lebih bebas.
Undangan rapat sebaiknya dibuat dan diedarkan tidak terlalu jauh dari waktu
pelaksanaan rapat, yang memungkinkan penerima undangan akan lupa, namun juga
undangan jangan disampaikan terlaku dekat dari waktu pelaksanaan rapat yang
dapat menyebabkan penerima undangan tidak dapat mempersiapkan diri.
Menurut bentuknya surat undangan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Surat undangan dalam bentuk
lembaran
Surat undangan ini dibuat dalam lembaran kertas dengan bagian-bagian surat
yang lengkap, mulai dari kepala surat, isi surat dan penutup surat. Surat
undangan semacam ini dipergunakn untuk acara yang bersifat resmi
Bagian-bagian dari surat undangan ini meliputi:
1). Kepala surat undangan, terdiri atas:
Ü Nama perusahan/lembaga
Ü Alamat; nam jaln dan kota
Ü Garis penutup surat undangan
2). Pembuka surat undangan, terdiri atas:
Ü Nomor surat
Ü Lampiran
Ü Hal
Ü Tanggal
Ü Alamat yang dituju
3). Isi surat undangan, terdiri atas:
Ü Pendahuluan
Ü Isi pokok (hari, tanggal, waktu, tempat
dan acara)
Ü Penutup
4) Penutup surat undangan terdiri atas:
Ü Nama perusahaan
Ü Nama pejabat penandatangan
Ü Nama jabatan
Ü NIP (jika yang membuat instansi pemerintah)
Ü Cap dinas
Ü Tembusan
Ü Inisial
Contoh surat undangan:
b. Surat undangan dalam bentuk kartu
Surat semacam ini dibuat dalam bentuk kartu dan dipegunakan untuk acara
yang sifatnya tidak resmi atau non dinas.
Adapun undangan dalam bentuk kartu memiliki bagian-bagian:
1). Kepala serat undangan, terdiri
atas:
Ü Lambang/logo
Ü Nama jabatn yang menundang
2). Isi surat undangan, terdiri atas:
Ü Maksukd dan tujuan undangan
Ü Hari, tanggal, waktu dan tempat penyelenggarn undangan
Ü acara
3). Penutup undangan terdiri atas:
Ü permohonan untuk hadir
Ü permohonan jawabn melalui telepon
Contoh:
2. Ruangan rapat
Ruangan untuk menyelenggarakan rapat resmi sangat
menentukan kelancaran jalannya rapat. Penataan ruang
meliputi penataan meja dan kursi yang digunakan untuk peserta maupun pimpinan
rapat. Untuk rapat yang bersifat rutin biasanya
diselenggarakan di Operation Room atau Conference Room yang
telah ada di lingkungan kantor. Jika rapat diselenggarakan di Hotel maka harus
pesan kepada Manajer Hotel agar tempat, waktu, tanggal telah dipasang dipapan
pengumuman. Papan pengumuman hendaknya diletakkan pada tempat yang mudah
diketahui. Biasanya pihak hotel telah mempersiapakan spanduk misalnya : “Selamat Datang Para
Peserta Rapat …. . Sehari sebelum rapat dimulai sekretaris perlu mengadakan
“general check” terlebih dahulu agar segalanya bisa dipersiapkan
sebaik-baiknya.
Persiapkan Tata Ruang (Layout)
rapat berdasarkan pertimbangan :
Ü
Jumlah
partisipan
Ü
Hubungan masing-masing partisipan
Ü
Level keintiman
Ü
Jenis rapat
(diskusi, presentasi, kuliah dll)
Ü
Apakah Anda
ingin meningkatkan atau memperkecil interaksi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penataan ruang rapat adalah
a. Cahaya/penerangan
Ruang rapat membutuhkan pengaturan cahaya/penerangan yang cukup. Perlu
dipertimbangkan apakah ruangan rapat menggunakan penerangan buatan (lampu) atau
lebing menguntungkan menggunakan cahaya matahari. Pada ruangan yang bergantung
hanya pada sinar matahari, pengaturan tempat duduk harus disesuaikan dengan
arah datangnya sinar.
b. Ventilasi udara
Usahakan dalam ruang rapat dengan udara yang cukup, ruangan tidak terlalu
panas yang dapat menyebabkan peserta rapat mudah lelah. Manfaatkan lubang
angin/jendela dengan baik, kecuali bila menggunakan ruangan ber-AC.
c. Pengaturan tempat duduk
Bentuk tata ruang yang baik ialah dapat mewujudkan terjadinya komunikasi
dua arah, sehingga komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Oleh karena itu
aturlah tempat duduk sesuai dengan kebutuhan rapat. Pada dasarnya pengaturan
tempat duduk ditentukan oleh jumlah peserta rapat dan luas ruangan rapat yang
disedia
Ada beberapa bentuk ruang rapat
yang dapat digunakan antara lain adalah:
a. Bentuk lingkaran untuk 8 orang.
b. Bentuk persegi
1) Untuk 6 orang
2) Untuk 10 orang
c. Bentuk setengah lingkaran
d. Bentuk huruf T untuk 28 orang
e. Bentuk V untuk 20 orang
f. Bentuk perahu (board shape) untuk 28 orang
g. Bentuk kelas atau klasikal (classroom) untuk 24 orang
h. Bentuk huruf U untuk 50 orang
i . Bentuk aula atau bioskop (auditorium style) untuk 63 orang
|
3. Persiapan akomodasi
Bila dalam rapat yang diperlukan waktu yang cukup lama
dan peserta rapat atau para tamu unadangan yang berasal dari luar kota, maka
yang perlu dipersiapkan selain undangan dan ruang rapat adalah keperluan
akomodasi. Akomodasi ini meliputi: penginapan, transportasi, konsumsi, dan
kelengkapan lainnya. Persiapan akomodasi ini hendaknya disesuaikan dengan
kedudukan peserta rapat atau yang pantas agar peserta rapat tidak merasa kecewa
sehingga dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan keputusan yang baik,
Penginapan bagi peserta
rapat dapat dilaksanakn di asrama atau hotel, bila penginapan dilaksanakan di
asrama berarti tidak ada perbedan fasilitas bai peserta rapat, semua peserta
rapat yang menempati asrama memperoleh fasilitas yang sama, akan tetapi jika
penginapan di hotel biasanya ada perbedaan fasilitas diantara peserta rapat,
tergantung kedudukan atau jabatan dalam instansi/perusahaan.
Untuk instansi
pemerintah, pada umumnya pemberian fasililtas berdasarkan eselon, misalnya:
a. Eselon I berhak memperoleh fasilitas kanar Executive
Suite, sedangkan failitas kamar President Suite dialokasikan untuk Menteri atau
Ketua Lembaga.
b. Eselon II memperoleh fasilitas kamar Junior Suite.
c. Eselon III memperoleh fasilitas kamar Honey moon Suite
d. Eselon IV memperoleh fasilitas kamar Executive Floor atau Deluxe Rooms.
Demikian pula
untuk perusahan-perusahan swasta, pemberian fasilitas
penginapan diatur berdasarkan kedudukan/jabatan, misalnya
a. Dewan komisaris dan Dewan Direksi memperoleh failitas kamar President
Suite
b. Branch Manager memperoleh fasilitas kanar Executive Suite
c. Para manjer lainnya memperoleh fasilitas kamar Junior Suite.
4. Persiapan materi atau bahan dan perlengkapan
rapat
Bahan rapat yang
perlu dipersiapkan jauh sebelum rapat diadakan meliputi :
a. Daftar presensi peserta rapat
b. Menyusun acara rapat.
c. Mempersiapkan konsep (draft) materi persoalan/masalah yang akan dibahas
dalam rapat.
d. Notula rapat/Hasil rapat yang lalu
e. Hasil kertas kerja para peserta yang akan dibahas
f. Peraturan-peraturan yang diperlukan
g. Bahan-bahan penerbitan yang berkaitan dengan materi rapat
Sedangkan persiapan perlengkapan meliputi:
a. Soundsystem, berikut perlengkapannya
b. Wireless microphone
c. Papan tulis (black board atau whiteboard) berikut perlengkapannya
d. OHP
e. LCD Projector
f. Mesin kantor jika diperlukan ( mesin tik, mesin hitung, mesin pengganda)
g. Peralatan komunikasi jika diperlukan 9telepon, fax, internet)
h. Meja dan kursi
i. Tustel handycam untuk mengabadikan rapat
j. Alat-alat tulis, flip chart, marker, pengaris, map/tas, blok note, pensil
dan sebagainya
5. Konsumsi (snack dan minuman)
Banyak orang menganggap remeh tentang makanan dan minuman yang perlu
diperisapkan dalam rapat. Akan tetapi pengalaman membuktiakan bahwa pelayanan
yang baik mengenai makanan dan minuman sangat membantu kelancaran rapat. Hal
ini yang perlu diperhatikan dalam menyajikan makanan dan minuman dalam
penyelenggaraan rapat adalah kandungan gizi. Apabila konsumsi berwijud instan
lihat tanggal kadarluwarsanya. Macam konsumsi yang disajikan juga tergantung
pada anggaran yang tersedia, jumlah peserta rapat, lamanya rapat berlangsung,
tamu undangan dan lain sebagainya. Apabila rapat berlangsung melebihi jam makan
siang, maka tentu saja juga diadakan makan siang, jadi tidak hanya snack saja.
Apabila rpat yang diselenggarakan lebih dari satu hari, maka pengaturan menu
perlu diperhatikan juga. Jangan sampai peserta rapat merasa bosan dengan menu
yang sama.
6. Kesehatan
Khusus untuk rapat yang
waktunya lama, melebihi satu hari eperlu disiapkan juga hal-hal yang yang
berhubungan kesehatan para peserta rapat. Untuk menjaga kestabilan, kesehatan
perlu diperhatikan jangan sampai ada peserta rapat yag menderita sakit. Untuk
mencegah hal itu mak sebaikya ada petugas pelayanan kesehatan (petugas medis).
Apalagi jiak hingga beberpa hari. Sebagai contoh pada sidang anggota MPR dan
DPR.
Dari uraian di atas maka persiapan penyelenggraan rapat yang perlu
diperhatikan adalah:
a. Undangan rapat
1) hari, tanggal
2) tempat rapat
3) bahan yang dibahas
4) buku referensi
b. Ruang rapat
1) tata ruang/ lay out ruang rapat
2) lampu penerangan, sonud system
3) papan tulis/OHP
c. Perlengkapan/alat tulis
1) stopmap serta isinya
2) mesin tik, mesin stensil
3) kertas karbon, pensil, pena
d. Akomodasi
1) penginapan/mes/asrama
2) perlengkapannya
e. Kesehatan
1) ruang kesehatan
2) juru rawat/dokter
f. Minuman/snack
1) faktor kesehatan, kebersihan
2) cara-cara penyajian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar